Sabtu, 09 Februari 2013

pendekatan, metode dan media pendidikan islam


MATERI
ILMU  PENDIDIKAN  ISLAM
PENDEKATAN, METODE, DAN MEDIA
PENDIDIKAN ISLAM






Disusun Oleh :
    ANDI WIJAYA






MATERI

1.  PENDEKATAN    PENDIDIKAN   ISLAM 
Pendekatan  adalah proses perbuatan atau usaha dalam rangka aktifitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti .
            Dalam proses pendidikan islam,pendekatan mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya mencapai tujuan ,karena ia menjadi sarana yang sangat bermakna bagi materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan ,sahingga dapat dipahami atau diserap oleh anak didik dan menjadi pengertian-pengertian yang fungsional terhadap tingkah lakunya

Pendekatan-pendekatan yang dipakai dalam pendidikan islam adalah sebagai berikut:
A.    Pendekatan Filosofis
            Berdasarkan pendidikan filosofis ,pendidikan islam dapat diartikan sebagai studi proses tentang kependidikan yang didasari dengan nilai-nilai ajaran islam menurut konsep filosofis .
Pendekatan filosofis ini memandang bahwa manusia adalah mahluk rasional .
            Pendekatan secara filosofis dapat diaplikasikan ketika guru mengajar.contohnya pada pelajaran mengenai proses terjadinya manusia ,darimana manusia berasal ,bagaimana proses kejadian nya,
 Tujuan pendekatan ini dimaksudkan agar siswa dapt menggunakan pemikiran (rasioa )secara tepat guna untuk menemukan hakikatnya sebagai hamba allah ,selaku mahluk sosial dan selaku khalifah di bumi .

B.  Pendekatan induksi
            Pendekatan induksi adalah suatu pendekatan yang penganalisaan nya secara ilmiah,bertolak dari kaidah (hal-hal atau peristiwa) khusus untukmenentukan hukum (kaidah) yang bersifat umum (universal).atau dengan kata lain penentuan kaidah umum berdasarkan kaidah-kaidah khusus. 
Contohnya pada konsep mengenai proses terciptanya alam semesta yang dapat membuktikan bahwa semua itu ada yang menciptakan ,yaitu allah swt.
            Penddekatan ini kerap digunakan oleh al-quran agar manusia termotifasi mengadakan obserpasi-obserpasi untuk mengambil kesimpulan .
Tujuan pendekatan ini adalah untuk melatih siswa agar terbiasa berfikir ilmiah ,dan mengmbil kesimpulan dan prinsip-prinsip umum tersebut.

C.    Pendekatan Sosio Kultural
      Pendekatan ini bertumpu pada pandangan bahwa manusia adalah mahluk yang bermasyarakat dan berkebudayaan sehingga dipandang sebagai “homo socius” dan “homo sapiens” dalam kehidupan bermasyarakat dan berkebudayaan .
            Pendekatan ini sangat efektif dalam membentuk sifat kebersamaan dalam lingkungan ,pola pendekatan ini ditekan kan pada aspek tingkah laku baik dalam indifidu maupu sosial nya.

            Bentuk-bentuk pengaplikasian pendekatan ini dalam al-quran disebutkan adalah sebagi berikut:
1. Tolong menolong antar sesama manusia .
2.  kesatuan masyarakat.
3.  persaudaraan antar anggota masyarakat .

D.    Pendekata fungsional
        Pendekatan fungsional dalam kaitan nya dengan pendidikan islam adalah penyajian materi pendidikan islam dengan penekanan pada segi kemanfaatan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan berdasarkan pada kemanfaatan ini ,maka materi yang dipersiapkan untuk disampaikan kepada anak didik adalah materi yang sesuai dengan kebutuhan anak didik dalam kehidupan bermasyarakat .
           


E.     Pendekatan Emosional
Yaitu usaha untuk menggugah perasaan dan emosi dalam meyakini,memahami,dan menghayati ajaran agamanya.
Melalui pendekatan emosional ,setiap pendidik selalu berusaha untuk membakar semangat anak didik nya dalam melaksanakan ajaran agam yang sesuai dengan tuntunan al-quran .memberikan sentuhan ruhani kepada anak didik diyakini sangat besar kontribusinya dalam memicu dan memacu semangat mereka dalam beribadah dan menuntut ilmu.
            Asumsi diatas didukung oleh sebuah keyakinan bahwa setiap kita memiliki emosi ,dan emosi selalu berhubungan dengan perasaan ,setiap orang yang disentuh perasaaan nya ,secara otomatia emosinya juga akan tersentuh .
Oleh karena itu pendidikan sebagai sebuah proses dinilai sangat potensial dalm membentuk manusis-msnusia yang berkualitas melalui pendekatanemosional ini .karena emosional sangat berperan dalam pembentukan keperibadian seseorang.

2.  METODE  PENDIDIKAN  ISLAM

A. Hakikat Metode pendidikan islam         

       Metode pendidikan islam adalah prosedur umum dalam dalam penyampaian materi untuk mencapai tujuan pendidikan .
Dalam penggunaan metode pendidikan islam yang perlu dipahami adalah bagaimana seorang pendidik dapat memahami hakikat metode dan relevansinya dengn tujuan utama pendidikan islam ,yaitu terbentuknya peribadi yang beriman yang senantisa mengabdi kepada Allah Swt. Metode dipandang sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan .

B.     Tujuan,Tugas, dan Fungsi Metode Pendidikan Islam

Tujuan diadakan nya metode adalah menjadikan proses dan hasil belajar mengajar ajaran islam lebih berguna dan berhasil dan menimbulkan kesadaran peserta didik untuk mengamalkan ajaran islam melalui teknnik motifasi yang menimbulakan gairah belajar peserta didik secara mantap .
Fungsi metode pendidikan islam adalah mengarahkan keberhasilan belajar ,memberi kemudahan kepada peserta didik untuk belajar berdasarka minat ,serta mendorong usaha kerja sama dalam kegaiatan belajar mengajar antara pendidik dengan peserta didik .disamping itu ,dalam uraian tersebut ditunjukan bahwa fungsi metode pendidikan adalah memberi inspirasi pada peserta didik melalui peruses hubungan yang serasi antra pendidik dan peserta didik yang seiring dengan tujuan pendidikan islam .

C.    Prosedur Pembuatan Metode Pendidikan
Prosedur Metode Pendidikan  Islam adalah dengan memperhatikan factor-faktor yang mempengaruhinya yang meliputi:

1.Tujuan Pendidikan Islam
            factor ini digunakan untukmenjawab pertanyaan untuk apa pendidikan itu dilaksanakan .
Tujuan pendidikan mencakup 3 aspek yaitu:
a.       aspek kognetif yaitu pembinaan akal pikiran, seperti kecerdasan, kepandaian ,dan nalar
b.      aspek afektif   yaitu pembinaan hati seperti pengembangan rasa ,kesadaran , dan kepekaan emosi.
c.       aspek psikomotorik yaitu pembinaan jasmani seperti badan sehat ,mempunyai keterampilan dan lain-lain .

2. Peserta Didik .
            factor ini digunakan untuk menjawab pertanyaan untuk apa dan bagaimana metode itu mampu mengembangkan peserta didik dengan mempertimbangkan berbagai tingkat kematangan ,kesanggupan,kemampuan yang dimiliki .



3. Situasi
            faktor ini digunakan untuk menjawab pertanyaan bagaimana serta kondisi lingkungan  yang mempengaruhinya

4. Fasilitas
     Faktor ini digunakan untuk menjawab pertanyaan dimana dan bilamana termasuk juga fasilitas dan kuantitis nya .

5. Pribadi Pendidik
     factor ini digunakan untuk menjawab pertanyaan oleh siapa serta kopetensi dan kemampuan professional yang berbeda-beda.

D.    Ruang Lingkup Metode Pendidikan Islam
Menurut  Abu Ahmadi ,Ruang lingkup pendidikan islam pada dasarnya mengacu kapada lima hal  sepertidibawah ini :
1.      Perencanaan
Perncanaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan suatu aktifitas.
Dalam hal ini ada 4 hal yang perlu  diperhatikan ,yaitu:
a.       Tujuan pengajaran
b.      Gambaran tantang keadaan pengetahuan dan keterampilan siswa.
c.       Perencanaan pengajaran,dalam hal ini menjelaskan langkah-langkah interaksi yang di lakukan dalam rangka mencapai tujuan yang telah dirumuskan .
d.      Evaluasi ,bagian ini untuk mengetahui apakah peruses belajar mengajar itu telah mencapai tujuan atau seberapa jauh tujuan tersebut telah tercapai .Bahan Pembelajaran
 
2.      Bahan Pembelajaran.
Yaitu materi yang akan diberikan kepada siswa saat pelajaran berlangsungnya proses belajar mengajar.
3.      Strtegi Pembelajaran
yaitu tindakan guru dalam melaksanakan rencana pembelajaran .
4.      Media Pembelajaran
      Alat atau sarana yang dapat membantu dalam proses belajar mengajar .
5.      evaluasi
yaitu penilaian hasil belajar yang dilakukan dalam proses bellajar mengajar yang fungsinya untuk mengetahui tercapainya tujuan pengajaran , dan untuk mengatahui keefektifan belajr mengajar yang telah dilakukan .

E.     Prinsip-prinsip penggunaan metode pendidikan islam.

Prinsip yang di maksud di sini adalah dasar pemikiran yang di digunakan dalam mengaplikasikan metode pendidikan islam.
Prinsip pelaksanaan metode pendidikan  islam menurut Omar Muhammad Al-Taomi adalah sebagai berikut:
1.      mengetahui motifasi , kebutuhan dan minat anak didiknya.
2.      mengetahui tujuan pendidikan yang sudah di terapkan sebelum pelaksanaan pendidikan.
3.      mengetahui tahap kematangan, perkembangan, serta perubahan anak didik.
4.      mengetahui perbedaan-perbedaan individu dalam anak didik.
5.      memperhatikan kepahaman dan mengetahui hubungan-hubungan pengalaman dan kelanjutan nya.
6.      menjadikan proses pendidikan sbagai pengalaman bagi pendidik dan anak didik.
7.      menegakan usaha hasanah.

F.     kegunaan metode pendidikan islam.

Metodologi pendidikan islam memiliki nilai dan manfaat bagi setiap guru atau pendidik yang bergelut di dunia pendidikan.
Namun untuk lebih jelasnya berikut ini akan di kemukakan beberapa manfaat dari pemakaian metodologi pendidikan islam, yaitu:
1.      Sebagai alat yang di pergunakan dengan cara yang sebaik-baiknya untuk memperoleh hasil yang sebaik-baiknya pula.
2.      Untuk mengetahui sifat dan ciri khusus dari macam-macam mata pelajaran, hakikat anak didik, dan lain-lain. Dengan demikian, akan dapat mengetahui metode dengan shifat khusus dari suatu mata pelajaran sekaligus perkembangan dan kemampuan anak didik.
3.      Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan suatu pilihan metode mengajar: a). latar belakang sosial siswa dan lingkungan keluarga, b). penggunaan waktu seefektif mungkin dengan materi yang ada sehingga dapat di sesuaikan dan memadai, c). sebagai strategi persiapan guru dalam mengajar di tingkat pendidikan yang berbeda-beda.
4.      Mempermudah pengajaran agama islam dalam menerapkan dan menanamkan idiologi yang mantap hingga tidak hilang kepercayaan murid terhadap nilai-nilai yang tersimpan dalam al-Quran.

3.    MEDIA PENDIDIKAN ISLAM

           Term alat berarti barang sesuatu yang dipakai untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan media berasal dari bahasa latin dan bentuk jamak dari  medium yang secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar”. Menurut Association For Education and Communication Technology (AECT), media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi, atau  benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, atau sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.
          Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan ketrampilan.
          Akhirnya, dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran.


 Manfaat Alat / Media 
            Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran, yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Sebagai alat bantu, media berfungsi melicinkan jalan    menuju tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media. Dan masih banyak lagi manfaat lainnya dari suatu alat / media pengajaran dalam literatur lain.
Jenis Alat /  Media
            Para ahli mengklasifikasikan alat / media  kepada dua bagian, yaitu alat yang bersifat benda (materiil) dan yang bukan benda.
1.  Alat yang bersifat benda
    Pertama, media tulis, seperti Al-Qur’an, Hadis, Tauhid, Fiqih, Sejarah. Kedua, benda-benda alam seperti hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan dan lain-lain. Ketiga, gambar-gambar yang dirancang seperti grafik. Keempat, gambar yang diproyeksikan, seperti video, transparan. Kelima, audio recording (alat untuk didengar), seperti kaset, tape, radio, dan lain-lain.
2.  Alat  yang bersifat bukan benda
    Di antara alat / media pengajaran yang bukan berupa benda adalah :
(1).        Keteladanan
(2).        Perintah / Larangan
(3).        Ganjaran dan Hukuman

Media Pembelajaran Dalam Pendidikan Agama Islam
             Setelah membahas alat / media pengajaran, maka kita tinggal memilih media pengajaran apa yang cocok untuk dipraktekkan kepada siswa sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Terkait dengan pembelajaran agama Islam, maka media yang digunakan juga bermacam-macam.
             Usaha Nabi dalam menanamkan akidah agama yang dibawanya dapat diterima dengan mudah oleh umatnya yaitu dengan menggunakan media yang tepat berupa media contoh / teladan perbuatan-perbuatan baik Nabi sendiri (Uswatun Khasanah). Istilah  “Uswatun Khasanah” barangkali dapat diidentifikasikan dengan “demonstrasi” yaitu memberikan contoh dan menunjukkan tentang cara berbuat atau melakukan sesuatu. Media ini selalu digunakan Nabi dalam mengajarkan ajaran-ajaran agama kepada umatnya, misalnya dalam mempraktekkan sholat dan lain-lain.
            Selanjutnya, melalui suri tauladan atau model perbuatan dan tindakan yang baik, maka guru agama akan dapat menumbuh-kembangkan sifat dan sikap yang baik pula terhadap anak didik. Begitupula sebaliknya.
            Kemudian daripada itu, media pendidikan agama dapat juga diartikan semua aktifitas yang ada hubungannya dengan materi pendidikan agama, baik yang berupa alat yang dapat diperagakan maupun teknik / metode yang secara efektif dapat digunakan oleh guru agama dalam rangka mencapai tujuan tertentu dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
 
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. AAdbul Mujib, M.Ag. Dr. Jusuf Mudzakkir, M.Si. Ilmu Pendidikan
Islam.2006.Jakarta : Kencana
Prof. Suyanto. Metodologi Pendidikan Islam. 2002.Jakarta : Pustaka Kencana
www.Google.Com


1 komentar: